- Alamanda (Allamanda cathartica)
- Kerajaan: Plantae
- Famili: Apocynaceae
- Genus: Allamanda
- Spesies: Allamanda cathartica
- Nama umum: Bunga terompet emas, golden trumpet.
- Nama lokal: Alamanda, Terompet kuning.

ciri-ciri tanaman Alamanda (Allamanda cathartica):
- Bentuk & Ukuran
- Tipe: Perdu merambat atau semak memanjat.
- Tinggi: 2–4 meter jika tidak dipangkas, bisa lebih panjang jika diberi rambatan.
- Batang: Bulat, berwarna hijau hingga kecokelatan, mengandung lateks putih.
- Daun
- Bentuk lonjong hingga lanset, ujung meruncing.
- Panjang daun ±6–16 cm, lebar ±3–5 cm.
- Permukaan mengilap dan licin.
- Tersusun berhadapan atau berkarang (3–4 helai per ruas).
- Bunga
- Bentuk terompet besar dengan 5 helai kelopak menyatu.
- Diameter bunga ±5–7 cm.
- Warna kuning cerah, kadang ada rona jingga di tengah.
- Tidak berbau menyengat, tetapi menarik lebah dan kupu-kupu.
- Tumbuh hampir sepanjang tahun di iklim tropis.
- Buah & Biji
- Buah berbentuk kapsul berduri berdiameter ±4–5 cm.
- Jarang berbuah di luar habitat asal.
- Biji berbulu halus untuk penyebaran oleh angin.
- Akar
- Akar serabut, menyebar dangkal.
- Tidak merusak pondasi, cocok untuk taman.
Asal-Usul Tanaman Alamanda (Allamanda cathartica)
- Wilayah asli: Amerika Selatan, terutama Brasil bagian tengah dan timur.
- Habitat alami: Tumbuh di tepi hutan, semak-semak, dan lahan terbuka yang mendapat cahaya matahari penuh, dari dataran rendah hingga ketinggian ±500 m dpl.
- Penyebaran global:
- Diperkenalkan ke banyak negara tropis dan subtropis sebagai tanaman hias karena bunganya besar dan berwarna cerah.
- Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dibawa oleh pedagang dan ahli botani pada era kolonial abad ke-19.
- Kini dapat ditemukan di taman kota, pagar rumah, dan tepi jalan, sering dipelihara sebagai tanaman hias merambat.
cara membudidayakan Alamanda (Allamanda cathartica) agar tumbuh subur dan berbunga lebat:
- Pemilihan Lokasi
- Pilih tempat dengan sinar matahari penuh minimal 6 jam/hari.
- Cocok di dataran rendah–menengah (0–800 m dpl).
- Hindari tempat tergenang air.
- Media Tanam
- Gunakan campuran:
- Tanah taman : Kompos/pupuk kandang : Pasir = 2 : 1 : 1
- pH tanah ideal 5,5–7,0.
- Pastikan drainase baik.
- Perbanyakan
- Stek batang (paling umum & cepat berbunga):
- Pilih batang setengah tua sepanjang 20–30 cm.
- Potong miring bagian bawah, buang daun bagian bawah.
- Celupkan ujung stek ke hormon perangsang akar (opsional).
- Tanam di polybag berisi media tanam.
- Letakkan di tempat teduh 1–2 minggu, siram rutin sampai tumbuh tunas baru.
- Bisa juga dari biji, tapi lebih lambat berbunga.
- Penanaman di Lahan
- Buat lubang tanam ±30×30×30 cm.
- Campur tanah galian dengan 2–5 kg pupuk kandang.
- Jarak tanam 1–1,5 m jika ditanam berderet.
- Pasang rambatan atau teralis bila ingin dibuat sebagai tanaman hias pagar/dinding.
- Pemeliharaan
- Penyiraman: 1–2 kali sehari pada musim kemarau, secukupnya di musim hujan.
- Pemupukan:
- NPK 15-15-15 (50–100 g) sebulan sekali.
- Pupuk tinggi fosfor (misal NPK bunga) untuk merangsang pembungaan.
- Pemangkasan: Lakukan setiap 2–3 bulan untuk merangsang tunas baru dan bunga lebih lebat.
- Pengendalian hama: Perhatikan kutu daun, ulat, dan jamur daun; bisa dikendalikan dengan pestisida nabati seperti air rendaman daun mimba.
- Waktu Berbunga
- Dengan perawatan baik, stek Alamanda bisa berbunga 6–9 bulan setelah tanam.
- Di iklim tropis, bunga bisa muncul hampir sepanjang tahun.
Manfaat Tanaman Alamanda (Allamanda cathartica)
- Hias & Lanskap
- Tanaman pagar hidup → Cocok untuk menghiasi pagar, dinding, atau teralis karena sifatnya merambat.
- Mempercantik taman → Bunganya berwarna kuning cerah, kontras dengan daun hijau mengilap, memberi kesan segar dan tropis.
- Penghias tepi jalan & taman kota → Tahan panas dan relatif mudah dirawat, membuatnya populer untuk ruang publik.
- Ekologis
- Menarik penyerbuk → Lebah dan kupu-kupu sering datang untuk mengambil nektar.
- Mengurangi debu & polusi ringan → Tajuk daun lebat membantu menyaring partikel udara di sekitar rumah.
- Potensi Obat Tradisional (berdasarkan penggunaan etnobotani di daerah asal)
- Di Brasil, getah atau ekstrak daun digunakan sebagai pencahar kuat (laksatif) dan obat kuning.
- Peringatan penting: Semua bagian tanaman mengandung lateks beracun; dosis berlebih bisa menyebabkan diare parah, muntah, atau keracunan. Tidak dianjurkan untuk konsumsi tanpa pengawasan medis.
- Edukasi & Koleksi Botani
- Cocok sebagai contoh tanaman introduksi hias dalam pembelajaran botani.
- Menunjukkan adaptasi tanaman merambat berbunga di iklim tropis.
- Kesimpulan – Alamanda (Allamanda cathartica)
- Alamanda adalah tanaman hias merambat asli Amerika Selatan, terutama Brasil, yang terkenal karena bunga kuning cerah berbentuk terompet. Tanaman ini tumbuh subur di iklim tropis, membutuhkan sinar matahari penuh, media tanam gembur, dan drainase baik. Perbanyakan paling efektif dilakukan melalui stek batang, dengan perawatan meliputi penyiraman rutin, pemupukan, dan pemangkasan teratur untuk merangsang pembungaan.
- Selain berfungsi sebagai penghias taman dan pagar hidup, Alamanda bermanfaat secara ekologis sebagai tanaman penarik penyerbuk. Meski memiliki potensi sebagai obat tradisional di daerah asalnya, semua bagian tanaman ini mengandung lateks beracun sehingga penggunaannya untuk konsumsi harus dihindari tanpa pengawasan medis. Dengan perawatan yang tepat, Alamanda dapat berbunga hampir sepanjang tahun, memberikan keindahan berkelanjutan pada lanskap tropis.