• Amarilis (Amaryllis sp)

Amarilis (Amaryllis sp)

  • Kerajaan: Plantae
  • Famili: Amaryllidaceae
  • Genus: Amaryllis
  • Spesies umum: Amaryllis belladonna (sering dibedakan dari Hippeastrum yang mirip)
  • Nama lokal: Amarilis, Bunga Lily Beladonna.
  1. Batang & Bonggol
  • Memiliki bonggol (bulb) berlapis, berdiameter ±5–10 cm, berwarna putih kekuningan.
  • Batang bunga tumbuh langsung dari bonggol, tegak, tidak bercabang, tinggi 40–60 cm, berwarna hijau.

  1. Daun
  • Bentuk pita memanjang (linear), tebal, licin, dan berwarna hijau tua.
  • Panjang daun ±30–50 cm, lebar 2–4 cm.
  • Tumbuh secara berpasangan dari bonggol, biasanya muncul sebelum atau sesudah masa berbunga tergantung jenis.
  1. Bunga
  • Berbentuk corong (trumpet) dengan 6 helai tepal (daun kelopak & mahkota serupa).
  • Diameter bunga ±7–10 cm, kadang bisa lebih.
  • Warna bervariasi: merah muda, merah, putih, jingga, atau kombinasi bergaris/berbintik.
  • Setiap batang biasanya membawa 2–6 kuntum bunga.
  • Mekar pada musim kemarau atau awal musim hujan (tergantung iklim).
  1. Akar
  • Akar serabut yang tumbuh dari dasar bonggol.
  • Mampu bertahan saat musim kering dengan menyimpan cadangan makanan di bonggol.
  1. Buah & Biji
  • Buah berbentuk kapsul yang berisi biji pipih berwarna hitam.
  • Perbanyakan alami melalui biji jarang dilakukan karena membutuhkan waktu lama untuk berbunga.

Asal-Usul Tanaman Amarilis (Amaryllis sp.)

  • Wilayah asli:
    Amarilis sejati (Amaryllis belladonna) berasal dari Afrika Selatan, terutama wilayah Cape Province yang memiliki musim kering dan musim hujan yang jelas.
  • Penyebaran awal:
    Diperkenalkan ke Eropa pada abad ke-18 oleh pelaut dan kolektor tanaman, lalu dikembangkan di kebun botani sebagai tanaman hias berbunga besar.
  • Penyebaran ke negara tropis:
    Masuk ke Asia, termasuk Indonesia, pada masa kolonial Belanda. Karena bentuk bunganya indah dan perawatannya mudah, Amarilis cepat populer sebagai tanaman pot maupun penghias taman.
  • Status di Indonesia:
    Kini dapat ditemukan di berbagai daerah, terutama di kawasan yang memiliki musim kemarau jelas seperti Nusa Tenggara Timur, serta dibudidayakan di dataran rendah maupun tinggi selama mendapat cukup cahaya matahari.

Pupuk dan Iklim yang Cocok untuk Tanaman Amarilis (Amaryllis sp.)

  1. Iklim yang Cocok
  • Tipe iklim: Tropis dan subtropis dengan musim kering jelas.
  • Suhu ideal: 18–30 °C (tidak tahan suhu di bawah 10 °C dalam jangka lama).
  • Kelembapan: Sedang–tinggi (50–70%).
  • Cahaya: Sinar matahari penuh–teduh terang; minimal 4–6 jam cahaya langsung per hari untuk pembungaan optimal.
  • Curah hujan: 800–1.200 mm/tahun; penting ada fase kering untuk memicu pembungaan.
  1. Pupuk yang Cocok
  • Dasar (saat tanam):
    • Pupuk kandang matang atau kompos ±200–300 g per lubang tanam.
    • Campur dengan sedikit pasir untuk drainase baik.
  • Pertumbuhan vegetatif (daun & bonggol):
    • NPK seimbang (misal 15-15-15) dosis ±5–10 g/tanaman setiap 3–4 minggu.
  • Menjelang dan selama pembungaan:
    • Pupuk tinggi fosfor & kalium (misal NPK 10-30-20 atau 12-24-12) untuk merangsang bunga besar dan warna cerah.
  • Pemeliharaan bonggol setelah berbunga:
    • Kembalikan ke pupuk NPK seimbang atau organik untuk pemulihan energi bonggol sebelum fase istirahat.

Manfaat Tanaman Amarilis (Amaryllis sp.)

  1. Estetika & Lanskap
  • Tanaman hias pot — sangat populer di pekarangan, balkon, dan halaman karena bunga besar, cerah, dan menarik.
  • Penghias taman & tepi jalan — cocok untuk penanaman massal, terutama jenis yang berbunga serempak.
  • Bunga potong — kelopak kuat dan tahan lama, mampu bertahan 7–10 hari di vas.
  1. Edukasi & Koleksi
  • Digunakan di sekolah atau kebun botani untuk pembelajaran morfologi tanaman berumbi.
  • Menarik bagi kolektor bunga karena variasi warna dan bentuknya yang beragam.
  1. Nilai Ekonomi
  • Dijual sebagai tanaman pot berbunga, umbi siap tanam, atau bunga potong premium.
  • Permintaan meningkat menjelang musim perayaan seperti Natal dan Tahun Baru di beberapa negara.
  1. Potensi Farmakologi (dengan catatan kehati-hatian)
  • Mengandung alkaloid lycorine yang dalam penelitian laboratorium menunjukkan aktivitas antikanker dan antivirus.
  • Peringatan: Alkaloid ini beracun bagi manusia dan hewan jika tertelan, sehingga penggunaan untuk obat harus melalui penelitian dan pengawasan ketat.
  • Kesimpulan – Amarilis (Amaryllis)
  • Amarilis adalah tanaman hias berbonggol asli Afrika Selatan yang terkenal karena bunganya besar, indah, dan berwarna mencolok. Tanaman ini tumbuh optimal di iklim tropis atau subtropis dengan musim kering yang jelas, suhu 18–30 °C, serta cahaya matahari cukup. Perbanyakan umumnya dilakukan melalui pemisahan bonggol anakan, dengan media tanam gembur dan drainase baik.
  • Pupuk organik dan NPK seimbang diberikan untuk mendukung pertumbuhan daun dan bonggol, sementara pupuk tinggi fosfor dan kalium diperlukan menjelang masa berbunga. Selain nilai estetisnya, Amarilis memiliki nilai ekonomi sebagai bunga potong dan tanaman pot hias, serta potensi farmakologi yang masih memerlukan penelitian lanjut. Namun, seluruh bagian tanaman mengandung alkaloid beracun sehingga tidak boleh dikonsumsi tanpa pengawasan medis. Dengan perawatan tepat, Amarilis dapat berbunga indah setiap tahun dan menjadi daya tarik utama di taman atau koleksi pribadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *