Ficus benjamina (Beringin Hias / Weeping Fig)

Ficus benjamina (Beringin Hias / Weeping Fig)

1. Klasifikasi Ilmiah

  • Kerajaan : Plantae
  • Divisi : Magnoliophyta
  • Kelas : Magnoliopsida
  • Ordo : Rosales
  • Famili : Moraceae
  • Genus : Ficus
  • Spesies : Ficus benjamina

2. Ciri-Ciri

Ficus benjamina memiliki bentuk pohon dengan batang kokoh, bercabang banyak, dan dapat tumbuh tinggi hingga lebih dari 20 meter di alam bebas. Namun, sebagai tanaman hias pot, tingginya bisa dikendalikan hanya 1–3 meter melalui pemangkasan.

Daunnya rimbun, berbentuk lonjong runcing di ujung, berwarna hijau mengilap, hijau muda, atau bahkan variegata (bercorak putih-kuning pada pinggir daun). Tanaman ini memiliki akar gantung khas pohon beringin yang menambah kesan estetika dan anggun. Getahnya berwarna putih pekat dan agak lengket.

Buahnya kecil berbentuk bulat, mirip beri, berwarna hijau saat muda lalu berubah oranye atau merah ketika matang, meski tidak umum dimanfaatkan untuk konsumsi manusia.


3. Asal Usul

Ficus benjamina berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk India, Malaysia, Thailand, hingga Indonesia. Pohon ini memiliki sejarah panjang dalam budaya Nusantara, di mana beringin sering dianggap sebagai simbol kekuatan, perlindungan, dan kesakralan.

Di masa kolonial, Ficus benjamina mulai diperkenalkan sebagai tanaman hias ke Eropa dan Amerika. Karena sifatnya yang adaptif, tanaman ini dengan cepat populer sebagai tanaman indoor maupun outdoor. Saat ini, Ficus benjamina tidak hanya ditanam di taman-taman kota, tetapi juga menjadi favorit sebagai bonsai karena akar dan batangnya yang artistik.


4. Pupuk dan Iklim

  • Pupuk: Ficus benjamina membutuhkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang untuk menjaga kesuburan tanah. Pupuk NPK seimbang dapat diberikan sebulan sekali untuk mendukung pertumbuhan daun rimbun. Multi Jasa Bali dapat menyediakan perawatan khusus, termasuk pemupukan rutin agar Beringin Hias tumbuh indah dan sehat.
  • Iklim: Tanaman ini cocok dengan iklim tropis hingga subtropis dengan suhu ideal 18–30°C. Ia menyukai cahaya matahari terang tidak langsung, meski dapat beradaptasi pada kondisi sedikit teduh. Media tanam terbaik adalah tanah gembur dan drainase baik. Di luar ruangan, Ficus dapat tumbuh besar, sementara di dalam ruangan pertumbuhannya bisa dikendalikan dengan pot.

5. Manfaat

Ficus benjamina memiliki banyak manfaat, baik dari sisi estetika, lingkungan, maupun budaya:

  • Tanaman hias: Populer sebagai tanaman hias pot, bonsai, maupun penghijauan taman dan jalan.
  • Pembersih udara: Menurut penelitian NASA, Ficus benjamina mampu menyerap polutan udara dalam ruangan, seperti formaldehida, xilena, dan toluena.
  • Ekologi: Daunnya memberi keteduhan, akarnya mencegah erosi, dan buahnya menjadi makanan burung.
  • Nilai budaya: Dalam budaya Jawa, pohon beringin dianggap simbol perlindungan, kekuatan, dan keteduhan, bahkan dijadikan lambang resmi pada Pancasila.
  • Ekonomi: Varietas bonsai Ficus benjamina memiliki nilai jual tinggi.
  • Dengan dukungan Multi Jasa Bali, manfaat Ficus benjamina dapat dioptimalkan, baik untuk dekorasi, konservasi, maupun usaha bernilai ekonomi.

6. Kesimpulan

Ficus benjamina (Beringin Hias / Weeping Fig) adalah tanaman hias serbaguna yang berasal dari Asia dan memiliki peran penting secara estetika, ekologis, dan budaya. Dengan daun rimbun, batang kokoh, serta akar gantung khas, tanaman ini memberi kesan anggun sekaligus teduh.

Mudah dirawat di iklim tropis, Ficus benjamina membutuhkan media gembur, pupuk organik, serta cahaya terang tidak langsung. Multi Jasa Bali dapat membantu dalam pemeliharaan, penataan, dan perawatan Beringin Hias agar tetap indah, sehat, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun nilai ekonomi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *