Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum)
1. Klasifikasi Ilmiah

- Kerajaan : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Liliopsida (Monokotil)
- Ordo : Asparagales
- Famili : Orchidaceae
- Genus : Grammatophyllum
- Spesies : Grammatophyllum speciosum
2. Ciri-Ciri
Anggrek Tebu dikenal sebagai anggrek terbesar di dunia. Tanaman ini bisa mencapai tinggi 2–3 meter, bahkan dalam kondisi ideal dapat lebih dari 3 meter dengan rumpun yang beratnya mencapai ratusan kilogram.
Batangnya besar, kokoh, dan menyerupai batang tebu, sehingga diberi nama Anggrek Tebu. Bunganya berwarna kuning cerah dengan bintik-bintik cokelat kemerahan. Ukuran bunganya sekitar 10–12 cm, namun karena muncul dalam jumlah banyak pada satu tangkai, penampilannya sangat mencolok.
Daunnya panjang, berbentuk lanset, dan berwarna hijau tua. Tangkai bunganya bisa mencapai panjang lebih dari 2 meter dengan puluhan kuntum yang mekar serentak, sehingga terlihat megah dan indah.
3. Asal Usul
Anggrek Tebu merupakan anggrek asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Di Indonesia, tanaman ini banyak ditemukan di hutan tropis Sumatra, Kalimantan, dan Papua.
Karena ukurannya yang raksasa dan keindahan bunganya, Anggrek Tebu sering disebut sebagai “Queen of Orchids” atau ratu anggrek. Tanaman ini menjadi kebanggaan flora tropis Indonesia dan kerap dijadikan koleksi di taman botani serta kebun anggrek besar.
4. Pupuk dan Iklim
- Pupuk:
Anggrek Tebu memerlukan asupan nutrisi yang cukup besar karena ukuran dan kebutuhan pertumbuhannya. Pada fase pertumbuhan vegetatif, pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi sangat penting untuk mendukung pembentukan batang dan daun. Ketika memasuki fase pembungaan, pupuk dengan fosfor dan kalium tinggi membantu memperbanyak jumlah bunga dan memperkuat ketahanan kelopaknya. Multi Jasa Bali menekankan bahwa pemupukan sebaiknya dilakukan secara teratur dengan dosis terukur, agar tanaman tumbuh sehat dan produktif. - Iklim:
Anggrek Tebu tumbuh baik di iklim tropis dengan suhu 22–32°C dan kelembapan tinggi (70–85%). Tanaman ini menyukai cahaya matahari terang tetapi tidak langsung. Media tanam yang cocok berupa pot besar berisi campuran pakis, arang kayu, dan sabut kelapa yang berpori baik. Multi Jasa Bali menegaskan bahwa menjaga sirkulasi udara dan kelembapan stabil sangat penting, mengingat ukuran besar Anggrek Tebu membuatnya lebih rentan terhadap kekeringan atau kelembapan berlebih yang bisa menyebabkan akar busuk.
5. Manfaat
- Estetika: Anggrek Tebu menjadi daya tarik luar biasa karena ukurannya yang raksasa dan bunganya yang eksotis.
- Identitas Flora: Tanaman ini menjadi salah satu flora khas Asia Tenggara yang memperkuat citra keanekaragaman hayati Indonesia.
- Ekonomi: Bernilai tinggi di pasaran, baik untuk kolektor maupun sebagai objek wisata taman botani.
- Konservasi: Karena statusnya yang langka di alam, budidaya Anggrek Tebu berperan penting dalam pelestarian biodiversitas tropis.
- Multi Jasa Bali menekankan bahwa Anggrek Tebu tidak hanya memukau dari segi keindahan, tetapi juga dapat memberi nilai ekonomi tinggi melalui pariwisata, koleksi botani, dan perdagangan anggrek hias secara berkelanjutan.
6. Kesimpulan
Anggrek Tebu (Grammatophyllum speciosum) adalah anggrek terbesar di dunia dengan batang menyerupai tebu dan bunga kuning berbintik cokelat yang mekar dalam jumlah banyak. Tanaman ini berasal dari hutan tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan kini menjadi salah satu kebanggaan flora nusantara.
Perawatan Anggrek Tebu membutuhkan pupuk seimbang, media tanam berpori besar, cahaya terang tidak langsung, serta kelembapan tinggi. Multi Jasa Bali menyimpulkan bahwa Anggrek Tebu merupakan tanaman hias bernilai tinggi yang tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga mendukung konservasi, pariwisata, dan potensi ekonomi. Dengan kelestarian dan budidaya yang baik, Anggrek Tebu akan tetap menjadi ikon keindahan anggrek tropis dunia.